Ping
Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Person :

Deans ( Rangga A )
+62-81-3232-73-681
pin by request

GHINonk
+62-81-333-888-362
pin 57881580
Ping Lik - Free Url Submission

Archive for Maret 2013

BORELAK




Grup komedi lawak Borelak dari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berhasil menjadi yang terbaik di ajang piala duniatawa yang digelar stasiun televisi TPI. Grup yang digawangi Andri, Hendra, deppe, Ajim, Oyik dan Iip ini secara meyakinkan mampu mengungguli tiga saingan utama yakni OKE, Asal Garut, Patlas, Asal Surabaya, Goblocks, Asal Jakarta dan Golek, Asal Surabaya.

Borelak adalah grup lawak/musik humor yang di iringi: kecapi,gitar dan kendang.Sesuai dengan arti BOReLAK itu sendiri: Berkilau dengan BOdor(lawak) REngkak(gerak) LAgu & KOlaborasinya






Keberhasilan mereka meraih juara diajang kejuaraan lawak terbesar di Indonesia ini tak lepas dari pertunjukan kocak mereka yang mampu mengoyak tawa penonton. Salah satu daya tarik yang mereka suguhkan yakni kolaburasi seni lawak dengan alat music gitar, kacapi dan Gendang.

Karena itu tak mengherankan penampilan mereka mampu menyedot animo penonton.




ONI SOS






Lawakan Kang Ibing dikenal sangat cerdas dan mendidik, jauh dari kata jorok dan porno seperti yang sekarang banyak ditunjukkan para komedian. Dia patut ditiru, dan layak menjadi guru para juniornya.

Pelawak Oni SOS adalah di antara pelawak muda yang sering terinspirasi gaya lawakan Kang Ibing. Apalagi sesama pelawak Sunda, dia kerap memerankan tokoh Kabayan, tokoh yang juga membuat Kang Ibing populer dan dikenal orang.

"Karena saya menganggap lawakkan beliau penuh dengan filsafat, dan lawakan beliau itu mengandung arti dan tuntutan" ungkap Oni SOS.



Saat kecil, lajang kelahiran Subang, 5 Maret 1978 ini mengaku minder dan pemalu. Bahkan, ia tak gampang tertawa saat melihat pelawak beraksi di televisi. "Makanya saya heran, sekarang, kok, saya malah jadi pelawak," kata Oni yang kali ini tak bermaksud melawak.

Ajaibnya, meski tak punya cita-cita menjadi pelawak, saat kelas IV SD Oni sempat ikut lomba lawak di kota kelahirannya. Anehnya lagi,ia justru keluar sebagai juara pertama se-Kabupaten Subang. "Sejak itu rasa minder dan pemalu itu lama-lama jadi hilang."




Kehidupan Oni kecil juga jauh dari lucu. Sejak kecil ia sudah terbiasa hidup mandiri. "Saya pernah jualan kue serabi dan bala-bala (bakwan, Red.)." Saat musim petasan, Oni juga mencoba meraup rezeki dengan dagang petasan. Ia pun kerap keluar masuk kampung, ikut main kesenian tradisional Sisingaan. "Meski bayarannya hanya Rp 250, saya bangga bisa ikut sisingaan. "Uang segitu bisa beli bakso 10 mangkuk."

Oni akhirnya masuk jurusan Pedalangan. "Itu atas saran orang tua. Karena di jurusan Pedalangan banyak belajar tentang kesenian, misalnya karawitan, gamelan, wayang, sekaligus belajar akting."

Di kampus itulah Oni menemukan komunitas lawaknya. Bersama beberapa teman mereka membentuk grup lawak dan rajin mengikuti lomba. Sule dan Ogi adalah teman Oni yang kini bergabung di SOS. "Hanya saja, dulu saya enggak pernah punya nama grup, karena setiap kali mentas selalu berganti personel," ujar Oni yang hobi main catur ini.




DALANG RISWA



Umar Darusman Sunandar merupakan seorang dalang muda jebolan (Pujaran) dari Giriharja 3 Bandung. Dalang yang memiliki panggilan akrab Riswa ini mulai dikenal publik dari program televisi lokal di Bandung yang bertajuk, “Pojok Si Cepot”. Riswa memiliki citarasa guyonan yang khas, bodorannya senantiasa membawa angin segar bagi dunia pewayangan, khususnya Wayang Golek.
  









DWI PERMATA


Dui merupakan jebolan reality show Bintang Dangdut Semilyar di Lativi, Parasnya menyerupai Cut Tari. Untuk penampilan dan suaranya tidak perlu diragukan lagi Sampai saat ini, Dui masih aktif mengisi acara beberapa event seperti PILKADA di berbagai daerah serta di luar aktifitas menyanyinya masih menjadi 


Host/ Pembawa acara Kamera Ria di TVRI sampai sekarang.
Genre : Pop, Dangdut, Melayu


Tag : ,

IRA SWARA




Jika mencari sosok seorang Diva dangdut dengan image anggun dan elegan, pasti salah satu nama yang terbesit dalam benak kita adalah, Ira Swara.

Ira Swara lahir Pada tanggal 16 Juni 1980 dengan nama Wahyuni Irawati. Dikenalkan pada musik dangdut oleh kedua orangtuanya yang sering memutar lagu dangdut saat Ira masih kecil,“Saya suka dangdut karena dangdut itu asyik dan enak untuk dinikmati”

Ira memulai karir pertama kali pada saat SMP dan benar benar dari bawah, yaitu sekitar tahun 1992. dimulai dengan bernyanyi dan menari dengan beberapa orkes tunggal keliling dari panggung ke panggung. Kemudian Ira menjuarai beberapa ajang lomba dimulai dari juara lomba karaoke antar RT pada tahun 1992. Pada tahun yang sama juga Ira berhasil memenangkan lomba karoke lagu dangdut se Jabotabek yang di selenggarakan oleh Radio Agustina. Setelah tiga tahun bersolo karir, sekitar tahun 1995, barulah Ira bergabung dengan Soneta group yang dipimpin oleh H. Rhoma Irama sebagai backing vokal hingga tahun 2001. Bersyukur dengan kemampuan bernyanyinya hingga membawanya menjadi icon Sang Bintang SCTV pada tahun 2004 hingga 2006

Album pertama Ira Swara berjudul “Matador” pada tahun 1995. Selanjutnya tahun 1997 album “Lembaran Baru”. Pada tahun 2000 bersama Soneta Femina yang merupakan backing vocal wanita dari Soneta Group meluncurkan album “Catatan Dusta”. Tahun 2007 berkolaborasi bersama Saipul Jamil menyanyikan dua lagu duet dengan judul lagu “Tulus” dan “Jujur” yang merupakan recycle lagu Band Radja dibuat dengan versi dangdut. Dua lagu itu tergabung dalam album berjudul “Duet Sang Bintang”. Tahun 2011, Ira dan beberapa sahabatnya mengeluarkan single yang me-recycle lagu lama yang berjudul “Jagung Bakar” yang diciptakan oleh Asmin Cayder dengan nama group D’Starsssyang  terdiri dari Ira Swara, Beniqno, Nelly Agustin, Aksay, dan Shamila. Selain itu Ira juga mengeluarkan single baru berjudul “No No No No” yang di ciptakan oleh Arif Iskandar di tahun yang sama.









Album tersuksesnya adalah album duet dengan Saiful Jamil bertajuk Duet Sang Bintang yang merupakan albuk keempatnya. Album ini mendapat penghargaan dari SCTV Music Awards 2006 Kategori Album dangdut Ngetop.  Bahkan lewat lagu mereka "Jujur" keduanya mendapat nominasi Penghargaan MTV Indonesia 2006 untuk kategori Best Dangdut. Pasangan ini dikalahkan oleh pendatang baru, Trio Macan.

Selain menyanyi, Ira juga pernah menjadi presenter, antara lain Colak-Colek di (TV7) dan Dang Dut (Trans TV).

Menurut Ira, penyanyi  dangdut itu harus memiliki kualitas. Baik dari segi Kemampuan vocal, penampilan, maupun gaya panggung. Seorang penyanyi dangdut juga harus memberikan pesan moral yang positif agar dangdut bisa lebih dihargai oleh semua masyarakat penikmat musik.


Tag : ,

- Copyright © Blackbox ARTIS Management - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -